Minggu, 07 Mei 2017

HAPPINESS





Kebahagiaan bagiku merupakan sesutau yang sulit untuk kuungkapkan dengan kata-kata yang indah. Kebahagiaan hanya bisa dirasakan, apalagi dengan orang yang kita cintai dan sayangi. Kebahagiaan hadir setelah melalui banyak peristiwa di dalamnya, yang memiliki kenangan tersendiri dalam hidup kita jika kita mengingatnya kembali. Kebahagiaan sejati hanya bisa ditemukan dengan memulai apa yang kita sukai. Meskipun hal itu tergolong sederhana dan terkadang menjadi suatu hal yang kampungan (norak) di mata orang lain. Namun percayalah, setiap ukuran kebahagiaan yang dirasakan setiap orang itu berbeda, tidak dapat  disamaratakan.
Banyak pengalaman hidup yang bisa menjadi pelajaran bagi kita sebelum mencapai puncak kebahagiaan yang kita inginkan. Untuk mencapai kebahagiaan yang kita inginkan, sudah pasti ada suatu pengorabanan yang  akan kita lakukan. Entah itu berupa materi maupun non-materi. Bagi kita, itu bukan menjadi suatu masalah selama ada niat dan tekad yang kuat dalam diri kita untuk mencapai garis akhir yang telah kita tentukan sendiri. Seperti para pelari marthon yang harus bersusah payah, menghabiskan tenaganya bahkan nafasnya terengah-engah sebelum sampai pada garis yang bertuliskan “FINISH”. Di sana kita akan melihat senyum merekah di wajah mereka tanpa memikirkan kesulitan yang baru saja mereka lewati. Sungguh luar biasa semangat yang ditunjukan para pelari tersebut.
Aku pernah membaca sebuah tulisan kuno yang mengatakan bahwa, menang dalam sebuah perlombaan bukan tujuan utama, tetapi menjadi bagian di dalamnya yang membuat sebuah perlombaan menjadi menarik. Intinya, kita semua harus menikmati setiap kegiatan yang kita lakukan. Terlepas dari berat atau susahnya suatu aktivitas tersebut. Karena dengan begitu kita lebih mudah untuk menyelesaiakannya. Pada akhirnya kita akan mengetahui bahwa kebahagian itu akan muncul dalam kehidupan kita hanya jika kita mencintai segala sesuatu yang kita lakukan. Terkadang senang bahkan derai airmata menghiasi setiap perjalanan yang kita tempuh untuk mencapai kebahagian yang kita inginkan. Tetapi satu hal yang harus kita camkan dalam hati bahwa kita harus menjadi sesuatu yang bisa memberikan dampak bagi orang lain sehingga kebahagian kita ikut tersalurkan juga kepada orang lain.

Jumat, 06 Januari 2017

UAS - Apa yang harus kita lakukan?



Beberapa hari yang lalu, atau tepatnya setelah usai tahun baru yang dirayakan oleh banyak orang, akhirnya saya memasuki masa Ujian Akhir Semester atau kita kenal dengan istilah UAS.
Liburan kali ini tidak terlalu lama dan menurut saya itu lebih baik.
Ada satu kebiasaan yang saya miliki jika UAS telah tiba, yakni bermain game.
“Kog main game sih, gak belajar?”
Wait! Jangan men-judge sebelum ada penjelasan lebih lanjut.
Intensitas belajar mahasiswa akan naik jika ada tekanan yang dia hadapi, misalnya saja UAS. Banyak mahasiswa yang baru sibuk belajar dengan sistem SKS (Sistem Kredit Semalam), yang membuatnya harus bangun lebih awal untuk belajar ekstra keras. Saya tahu bahwa cara belajar setiap orang tak dapat disama-ratakan. Saya mengerti tentang hal itu.
“Apa hal ini juga dilakukan oleh saya?”
NO!
Hal ini tak berlaku bagi saya. Well, saya akan menjawab pertanyaaan di atas.
Sebenarnya, saya sudah jauh hari mempersiapkan diri untuk menempuh ujian. Entah itu berupa kuis, atau Ujian Akhir seperti sekarang ini. Setidaknya saya menghabiskan waktu kurang lebih 4 jam sehari untuk belajar mandiri, baca buku tentang materi yang sudah atau akan dibahas, atau mengerjakan soal hitungan yang  telah saya terima teorinya. Biasaya saya belajar sambil mendengarkan musik, dengan asumsi bahwa materi tersebut bisa saya pahami dan ketika musik itu diputas kembali saya mengingat materi yang pernah saya baca.
Ujian bisa saya ibaratkan sebagai medan perang sedangkan prajurit saya ibaratkan dengan mahasiswa dan musuhnya asaya ibaratkan dengan soal ujian yang akan kita hadapi. Maka sebelum ke medan perang, kalian lihat apa yang dilakukan oleh prajurit? Yups, melakukan persiapan, entah itu latihan tembak, berlari, mengatur formasi serang dan sebagainya. Kitapun, sebagai mahasiswa harus demikian. Persiapkan segala sesuatu dengan baik sebelum bertempur.
Jika seorang prajurit pergi ke medan perang dengan membawa senjata lantas kita sebagai mahasiswa pergi mengikuti ujian dengan membawa otak kita. Namun ada satu hal yang sering kita lupa. Apa itu? Kita lupa untuk mengisi amunisi untuk persenjataan yang telah kita bawa. Lalu, bagaimana nanti kita akan mengalahkan musuh tanpa amunisi?
Amunisi yang kita punya tidaklah sama. Ada yang banyak, ada pula yang sedikit, bahkan ada yang tidak memiliki amunisi. Amunisi yang banyak bisa kita dapatkan dengan cara membaca. Jujur, budaya membaca di kalangan mahasiswa terbilang rendah dan mulai memudar. Lebih banyak waktu terbuang dengan meng-update segala aktivitas yang mereka lakukan di media sosial. Ya, saya tahu bahwa itu adalah hak setiap orang, tetapi marilah kita budayakan membaca. Bagaimana kita yang dibilang sebagai agent of change namun kita tidak mampu membawa perubahan yang lebih baik di tahun-tahun berikutnya jika kita tidak memiliki alternatif pemecahan masalah terhadap bangsa kita karena minimnya pengetahuan yang kita miliki di era globalisasi ini. Era di mana inforamasi bisa didapatkan kapan saja dan di mana saja.
Oke, kembali ke topik pembicaraan!
Dapat disimpulkan bahwa amunisi sangat diperlukan untuk menang dalam pertempuran. Jadi, jangan sampai kita semua ke medan perang tanpa mengisi amunisi terlebih dahulu.
Ujian jangan dijadikan sebagai sesuatu yang mengerikan atau menakutkan. Mungkin kita mendapatkan hasil yang jauh diluar ekspektasi kita. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi terhadap cara belajar kita, mungkin waktu kita masih terbilang sedikit saja yang digunakan untuk belajar atau ada yang salah ketika kita belajar. Misalnya saja kita sudah membuat janji untuk belajar kelompok, namuk ketika teman-teman kita sudah datang kita tidak belajar namun asik bercerita tentang ponsel terbaru yang baru saja dikeluarkan oleh brand ternama. Menyesal boleh, ingat kita  masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Gunakanlah dengan sebaik mungkin waktu punya.
Mari kita budayakan belajar setiap saat atau setidaknya ada waktu yang kita luangkan untuk belajar agar pengetahuaan kita tidak stagnam tetapi terus berkembang. Jika  kita tengok kebudaayaan luar, khususnya di Sidney. Jika ada cewek, pohon, dan seorang cowok pasti mereka sedang membaca buku. Kita bandingkan dengan Indonesia. Jika ada cewek, pohon, dan seorang cowok... Kalian tahu apa yang sedang mereka lakukan? Mereka juga sedang belajar. Belajar membaca situasi apakah aman atau tidak untuk melakukan ci**an (Kutipan Dari Dodit). Mari kita tiru budaya yang baik dan kita terapkan dalam kehidupan kita. Jangan kita tiru hal yang negatif dari luar.
Saya tidak bilang bahwa saya sudah sempurna. Saya masih jauh dari kata tersebut. Masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam kehidupan saya juga. Saya menulis artikel ini bukan untuk mencari kesalahan, namun saya ingin mengevaluasi diri saya sekaligus agar bisa membenahi diri di waktu yang akan datang.
Hal terkahir yang ingin saya sampaikan adalah jika semua persiapan telah kita lakukan dan kita sudah mengerjakan bagian kita, selanjutnya kita serahkan hasilnya dalam doa dan ucapan syukur kepada Tuhan yang kita kenal. Saya tidak berbicara untuk satu agama, melainkan lintas agama. Apapun yang kita kerjakan, landaskanlah semua itu kepada Dia yang selalu menjaga kita dan memberikan kita kesehatan untuk melalui semua ini. Pecayalah dengan usaha kalian semua dan jangan lupa untuk selalu berdoa.
Jadi, Kalian sudah siap untuk terjun ke medan pertempuran!
Jangan takut, kita pasti menang! Saya yakin kita pasti bisa!
NOTHNG IS IMPOSSIBLE...!

#SelamatTahunBaru2017

Minggu, 26 Juni 2016

Review Film The Conjuring 2

Review Film The Conjuring 2

Beberapa waktu yang lalu saya diajak oleh beberapa teman untuk menonton film The Conjuring 2-yang mana sudah saya tunggu-tunggu jadwal rilisnya- di salah satu Cinema 21. Saya langsung mengiyakan setelah menyepakati waktu dan keberangkatan kita bersama. Sebenarnya saya penasaran dengan misteri apalagi yang akan dipecahkan oleh Ed dan Lorraine, tokoh utama penguak misteri dalam film ini.

Ada beberapa hal menarik yang saya temukan saat menonton film tersebut, penasaran? Silahkan simak penjelasan berikut ini.

1. Salib yang terbalik menjadi lambang antikristus.

Saat hal itu terjadi saya sempat bertanya sendiri dalam hati, “Kog bisa salib terbalik, padahal salib yang diletakan dalam kamar yang Janet masuki begitu banyak?” Apa kalian yang menonton waktu itu berpikiran demikian juga? Atau malah sebaliknya, kalian diliputi rasa takut? Saya tidak akan men-judge kalian. Di sini saya akan menjelaskan dengan referensi Alkitab, tapi sebelum masuk ke sana saya akan menanyakan satu hal. Mengapa roh jahat yang menghantui rumah itu takut pada salib kecil yang dimiliki oleh Ed, ketika Ed menunjukannya kepada roh jahat itu saat sedang melakukan wawancara? Ada yang tau?
Ya, sebenarnya iblis tidak takut kepada Salib. Tetapi takut kepada kuasa yang telah kita terima dari Tuhan. Kuasa apa itu? Mungkin saya akan menyebutnya sebagai faith. Ed percaya bahwa kuasa yang ada padanya-yang diberikan oleh Tuhan-lebih besar dari pada kuasa yang dimiliki oleh roh jahat seperti yang tertulis dalam Yakobus 4:7. Jelas tertera di sana bahwa Tuhan jauh lebih besar dari pada iblis. Jadi, tidak ada alasan untuk takut kepada iblis. Bukankah kita semua yang telah percaya kepada-Nya telah dijadikan sebagai anak-anak Allah? Anak Allah tentu hanya tunduk dan taat kepada Allah saja, bukan kepada hal yang lain. Ed tahu bahwa, Iblis tak bisa menguasainya karena dia memiliki keyakinan yang teguh kepada Allahnya. Bahkan diceritakan bahwa dia diajarkan oleh orang tuanya untuk selalu percaya kepada Tuhan yang mereka sembah. Salib tidak memiliki kekuataan apapun jika kita tidak mengimani dengan sungguh kepercayaan yang telah kita miliki. Yesus pun menjelaskan kepada kita bahwa jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi saja, kita bisa memindahkan gunung ke laut, iya kan? Jangan pernah meragukan kuasa yang telah diberikan kepada-Mu. Semua perubahan bisa kita lakukan dengan keyakinan yang teguh.


2. Roh jahat suka menakuti  orang yang belum atau kurang percaya.

Percaya dalam hal ini bisa kita kategorikan sebagai keyakinan yang sementara ini kita miliki, entah itu atheis (orang yanga tak percaya Tuhan ada) maupun theis (orang yang percaya adanya Tuhan). Jika kalian ikuti dari awal cerita The Conjuring, kalian akan mendapati bahwa iblis lebih senang merasuki orang yang belum memiliki kepercayaan. Iblis juga bisa merasakan rasa takut yang kita miliki sehingga dia bisa memanfaatkan hal tersebut sesuai dengan yang diinginkannya. Kita lihat saja, bagaimana seorang Janet digunakan bagaikan sebuah senjata untuk meneror keluarganya sendiri. Lihat saja adik laki-laki Janet yang dibuat lari terbirit-birit oleh roh jahat. Kita juga menyaksikan bagaimana polisi yang berusaha mengungkapkan kejadian ganjal yang diporkan oleh ibu Janet yang mana harus menghentikan autentifikasinya karena mereka tak sanggup untuk terus melanjutkan apa yang mereka mulai. But, mengapa Lorraine dan Ed tidak mudah terpengaruh oleh roh jahat tersebut? Bahkan mereka berhadapan dengannya secara langsung tapi mereka seperti have no fear. Ya, seperti yang telah saya jelaskan pada point pertama. Lihat saja bagaiamana Lorraine masih sempat menanyakan siapa nama iblis yang terus menghantui setiap tidurnya. Jadi, Anda yang sedang membaca tulisan ini masuk ke dalam kategori yang mana?


3. Pengusiran Setan

Bagaiamana seorang Lorreine mengusir setan yang telah mengganggu kenyamanan keluarga Hodgson? Sudah pasti dia telah melewati banyak proses sebelum sampai ke titik tersebut. Mari kita menilik cerita dalam Alkitab bagimana Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan karena dirasuki oleh setan (Matius 17:14-21). Yesus menjelaskan bahwa hal itu tidak dapat dilakukan kecuali dengan berdoa dan puasa. Pengusiran setan tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang, apalagi mereka yang hanya sekedar untuk mencoba-coba. Apakah berhasil atau tidak! Ingat, Tuhan tidak suka dicobai, jika kita percaya kepada-Nya, maka kita harus melakukannya sesuai dengan yang diajarkan kepda kita kita, jika tidak maka sebaiknya kita berdiam diri saja. Lalu, dari mana Lorreine mendapatkan semua kekuatana itu? Ya, benar sekali, semua itu berasal Tuhan yang dia yakini dengan sungguh. Mungkin kalian bertanya, apakah kita juga bisa mengusir setan dalam nama Yesus? Jawabannya, iya! Bagaiamana? Dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan, menaati perintah-Nya dan mintalah karunia tersebut dari Tuhan (Matius 7:7). Semua itu membutuhkan proses yang tak sedikit. Tapi ingat sobat Kristus, jangan pernah mencoba untuk mengusir setan atau roh jahat jika kalian sendiri belum siap. Jika tidak, kalian akan diteror kembali. Percaya atau tidak, hal ini pernah saya temui dalam kehidupan seseorang yang saya kenal baik.


4. Valak

Ya, itu adalah nama dari hantu yang gentanyangan selama film The Conjuring 2 diputar. Saya pernah diminta oleh seseorang untuk mencari tahu arti nama tersebut dan mengapa nama tersebut dipakai dalam film The Conjuring 2. Seingat saya, Valak artinya raja ular... yang sempat diucapkan Lorraine pada bagian akhir cerita. Julukan yang lain tidak dapat saya ingat lagi. Nama Valak sendiri sudah melenggenda di dunia supranatural, yang mana merupakan salah satu yang pemimpin besar di neraka. Tapi, Valak dalam film tersebut mungkin lebih digambarkan sebagai Beelzebul, yang dalam Akitab merupakan salah satu roh jahat yang ditakuti. Memiliki kuasa jahat yang bisa dia gunakan kapan saja dan roh jahat tunduk padanya. Setahu saya, setan memiliki nama atau julukan tersendiri-yang juga menggambarkan pangkat atau status yang dia sandang-sama halnya dengan kita anak-anak Tuhan yang akan diberikan nama baru ketika hari penghakiman datang (Wahyu 2:17). Valak digambarkan dengan sosok biarawati dalam The Conjuring 2. Mengapa bisa? Ini menandakan bahwa, seseorang yang meskipun sudah ada di dalam Tuhan akan jatuh juga kepada kuasa jahat jika dia tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan segala perintah yang telah disampaikan kepadanya. Ingat, kita harus bisa melawan semua keingan daging kita (Matius 26:41), karena kita tahu bahwa hal itu akan menuntun kita kepada dosa, dan upahnya sudah pasti maut. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lembut firman yang tertanam dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkanmu (Yakobus 1:21). Valak memang jahat, tapi janganlah kalian semua takut kepadanya, melainkan takutlah akan Tuhan yang dapat mencabut nyawanya kalian kapanpun Tuhan mau. (Matius 10:28)


Itulah beberapa hal yang bisa saya bagikan kepada kalian semua. Saya bukan seorang pendeta ataupun seorang pastor. Tapi, saya mencoba untuk saling berbagi apa yang saya dapat dari film tersebut. Semoga tulisan ini bisa membawa pengaruh baik dalam kehidupan kalian semua yang telah membacanya. Tuhan Yesus memberkati.


“Bapa, jangan biarkan kami terus dihantui rasa takut akan hala-hal jahat. Tapi perbaharuilah iman kami kepada Engkau sehingga kami dapat melawan semua hal itu karena kami tahu bahwa, kuasa-Mu jauh lebih besar dari kuasa manapun yang ada di muka bumi ini. Amin.”

Kamis, 02 Juli 2015

Apakah kalian pernah bertanya mengapa seseorang rela melakukan sesuatu untuk orang lain?



CINTA BUTUH PENGORBANAN

Hai.. kita bertemu kembali. Hari ini aku tak bisa tidur. Kalian tahu tidak alasannya? Ada yang mau tebak? Karena aku memikirkan kalian setiap malam! Eh, maaf, kog jawabannya jadi ngelantur ya.. hehehhehe :D
Nonton? Eh, yang jawab itu ternyata benar. Tapi tahu tidak film apa yang aku tonton? Ya benar, drama korea yang lagi digandrungi anak-anak remaja dewasa ini.
Kalian pasti berpikir aku hanya buang-buang waktu saja bukan? Bukannya tidur lebih awal dan esok bangun lebih pagi untuk melakukan aktivitas seperti biasanya kan? Atau mungkin ada juga yang akan berkata aku kurang kerjaan sehingga kerjaannya nonton melulu sehingga aku tak mempedulikan waktu yang berlalu dengan sangat cepat sampai akhirnya aku sadar bahwa si jago mulai berkokok, pertanda bahwa pagi telah tiba.

Sejenak aku melangkah keluar kamar setelah membereskan tempat tidurku. Ku hirup udara segar di pagi ini. Sungguh terasa menyehatkan, meskipun tubuhku sedikit menahan hawa dingin yang mulai menusuk lapisan kulit terluarku. Namun demikian, aku masih tetap bersyukur karena aku masih bisa diberikan kesempatan hidup di dunia ini untuk merasakan semua itu. Hal ini sepele bukan? Tapi apa kalian juga pernah berpikir untuk mesyukuri hal sekecil ini kepada Tuhan?
Bulan masih terlihat begitu jelas di atas cakrawala. Sepertinya ia sulit untuk mengucapkan perpisahan kepada kita semua sehingga masih menampakan wajahnya itu. Sungguh menyedihkan. Apa kalian juga akan takut jika mengucapkan salam perpisahan kepada seseorang seperti sang rembulan? Tidak, seharusnya pertanyaan ini mengarah kepadaku.

Ya, hari aku lagi sedang mencari tahu arti sebuah pengorabanan. Dimana kita mengorbankan seseorang yang kita cintai untuk suatu kepentingan kalangan banyak. Salah satu alasan mengapa aku tak tidur juga karena ini. Bukan secara total aku nonton saja. Aku sekarang bingung dan menimbang keputusan yang bakal aku ambil dan menganalisis bagaimana perasaannya jika dia tahu aku tega melakukan itu kepadanya? Menurut kalian aku harus bagaimana? Apakah aku seorang yang kejam? Tak berperasaan? Atau aku malah mengambil keputusan yang salah jika aku meninggalkannya dan berlari dengan tugas dan tanggung jawab yang akan diberikan untukku.

Sebagian orang mengatakan, “Lepaskan saja. Itu malah akan mengganggumu.” Sebagian lagi berkata, “Kalau jodoh tak akan ke mana.” Sebagian lagi mengatakan, “Jika kau tidak melakukannya maka  harapanmu akan hilang.” Apakah yang harus aku lakukan? Entahlah, pagi ini aku berjalan menyusuri jalan dan berusaha menemukan jawaban atas seluruh pertanyaan yang berkelut di dalam pikiran ini. Sebenarnya aku memikirkan bagaimana nanti perasaannya. Kepalaku benar-benar sakit. Untung saja aku tak melakukan sesuatu yang di luar dugaan. Jangan kalian berpikir aku mau bunuh diri karena hal sepele ini. Aku tentu bisa melewati ini semua. Lagian aku tak akan pernha menjadi orang yang hilang harapan kemudian mengkahiri hidupnya dengan menengaskan.

Pagi ini, aku langsung menghubungi dia. Sudah lama aku menunggu kesempatan untuk berbicara dengannya. Berbagi setiap peristiwa yang ku alami akhir-akhir ini. Menjelaskan sebisa mungkin apa yang sedang aku pikirkan, tidak yang aku khawatirkan. Memang aku tahu bahwa hidup tak harus selalu khwatir tetapi bagaimana kamu bisa mengatasi masalah yang sedang kamu alami tanpa menyakiti siapapun. Itulah yang berusaha aku terapkan dalam menapaki perjalanan hidup di dunia ini. 

Aku pernah membaca sebuah kisah bagaimana seorang ibu yang membiarkan bayinya dipelihara oleh orang lain daripada ia harus mati menengaskan dengan sebuah pedang karena ibu tirinya tak suka ia hidup di dunia. Aku juga pernah membaca bagaimana perjuangan seorang lelaki untuk mendapatka seorang wanita yang ia cintai harus bekerja 10 tahun pada mertuanya untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Aku juga menonton bagiaman seorang perempuan yang rela meninggal karena menyelamatkan seorang anaka kecil yang tenggelam di tengah lautan tanpa mempedulikan orang-orang yang ia cintai, bahkan dirinya sendiri. Aku juga pernah membaca bagaimana seorang ayah yang rela mengorbankan anaknya yang tunggal sebagai sembelihan bagi Tuhan dan aku bertanya pada diriku sendiri bagimana bisa mereka melewati hal-hal tersulit dalam kehidupan mereka tanpa berpikir panjang padahal mereka belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi? 

Setelah ku cermati dengan baik, alasan mereka melakukan semuanya itu hanya satu yakni iman mereka. Mereka tak pernah goyah dengan apa yang yakini. Bukan tentang apa tetapi tentang siapa yang mereka yakini. Aku sekarang mengerti bahwa mereka percaya itu adalah cara terbaik untu menghadapi segala masalah yang sedang mereka alami daripada kabur kemudian kari dari kenyataan dan menjadi seorang pengeecut. Tak mau meneriama kenyataan hidup yang terjadi. Si ibu rela membiarkan bayinya dipelihara oleh orang lain karena ia begitu mencintai bayinya. Ia ingin agar bayinya tetap hidup dan merasakan kebahagiaan di dunia ini dan ia memilih untuk menanggung semua kesulitan itu sendirian. Seorang ayah yang mau menyembelih putranya ketika diperintahkan oleh Tuhan percaya bahwa Dia mempunyai kuasa untuk membangkitkannya kembali. Ia lebih mencintai Tuhan, bahkan ia buktikan dengan tindakan yang nyata tanpa ada pertanyaan sedikitpun. Jika itu yang terjadi padaku, pasti aku akan berpikir 2 kali, tidak 10 kali atau bahkan seribu kali sebelum melakukan semua itu. Tetapi dari hal ini saya belajar bagaimana aku bisa berpikiran jernih dan tahu tujuan yang sebenarnya dari apa yang akan saya lakukan.

Aku pernah mendengar kalimat ini “Cinta butuh pengorbanan” dan sekarang aku benar-benar memikirkannya. Kalian pasti bertanya sejak awal, alasan aku apa sehingga harus mengakhiri hubungan baik ini dengan orang yang aku sayangi. Aku memilih untuk mengikuti Tuhan dan melayani-Nya dengan sepenuh hati. Meski terkadang aku tak mengerti persoalan yang sedang aku alami, tapi aku yakin bahwa aku pasti bisa melaluinya karena Dia sendiri yang akan memegang tanganku dan berjalan bersama denganku. Jika itu yang Dia inginkan dalam kehidupanku, aku akan melakukannya. Bukan berarti aku menelantarkan orang yang ku sayangi, tetapi aku percaya dengan segenap hatiku kami akan dipertemukan kembali karena Dia memiliki kuasa di atas bumi ini. Aku ini hanya hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendak-Nya. Hidupku untuk Dia, jadi apa yang bisa aku lakukan ialah menyenangkan hati-Nya. Aku selalu percaya kepada janji-Nya karena Dia adalah setia dan adil. 

Hari aku berterima kasih kepada-Nya karena perbincanganku dengan dia dalam pesawat genggam ini aku menyadari hal ini dan dapat membagikannya kepada kalian semua. Sekarang aku tidak bimbang lagi dan aku sekarang bisa menentukan mana jalan yang terbiak bagiku. Aku harap dia akan mengerti dengan semua yang sedang ku lakukan ini suatu hari nanti. Aku harap orang yang mencintaiku dapat memberikan dukungan yang positif terhadap sesuatu yang benar dan memberikan nasihat serta teguran kepadaku jika aku melakukan kesalahan. Meskipun aku tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya antara aku dan dia. Apakah dia akan kecewa atau tidak? Semuanya akan ku serahkan kepada Tuhan, karena Dia pernah berkata “Lakukanlah bagianmu, maka Aku akan melakukan bagian-Ku”. Saat ini yang terpenting adalah bagaiama dia juga mengasihi Tuhan sama seperti dia mengasihi aku dan sebagaimana aku telah lakukan. Aku akan selalu berusaha untuk mengingatkan sesuatu padanya yakni “Lakukanlah sesuatu bukan untuk manusia, tetapi untuk Tuhan. Jika itu yang kamu lakukan, maka kamu tak akan pernah kecewa dengan apa yang telah kamu lakukan selama ini.” Jika aku tahu dia melakukan semua ini sebelum aku memuat artikel ini ataupun setelah membaca artikel ini aku akan merasa sangat senang dan berterima kasih sepenuhnya kepada Tuhan yang telah membantuku menemukan orang  yang tepat. Ternyata Dia memang senantiasa mengawasiku dan selalu mendengarkan setiap doa yang kulantunkan.


“Terima kasih Tuhan karena Engkau telah menjadi sandaran bagiku di kala susah datang mengahmpiri. Aku tahu, Engkau mempunyai solusi yang tepat bagiku sehingga aku selalu datang berbicara kepada-Mu. Terima kasih selalu menjagaku di manapun aku berada. Apapun keputusanku, aku harap ini adalah keputusan yang sesuai dengan keinginan-Mu. Aku hidup hanya ingin untuk menyenangkan hati-Mu, ya Tuhan. Amin.”

Sabtu, 27 Juni 2015

Pengalaman di waktu kelam


Sebelum memulai tulisan ini, saya ingin menyakan sebuah pertanyaan kepada kalian semua. Apakah kalian pernah mengalami masa-masa yang kelam? Saya pikir kita semua pasti pernah mengalaminya. Mungkin ada juga sebagian dari kalian yang belum mengalaminya, tetapi bersiap-siaplah jika hal itu akan mengahampiri kalian. Bukannya saya ingin menakut-nakuti kalian semua tetapi itu merupakan penggalan-penggalan dalam hidup kita yang akan mewarnai perjalan kita selama di dunia ini. Apakah kalian sanggup?

Saya masih punyah beberapa pertanyaan lagi. Di antara semua hal kelam yang pernah kalian alami, di manakah bagian tersulit yang pernah kalian temui dalam kehidupan kalian? Mungkin banyak dari kita yang mengalihkan perhatiannya terhadap masalah yang ia hadapi dengan mencari pelarian kepada alkohol, rokok, mungkin juga “Free seks”, narkoba atau hal-hal lainnya. Kalian lari kepada hal tersebut karena tidak menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi pesoalan yang kalian hadapi saat itu. Kalian meluapkan amarah kalian kepada hal-hal tersebut yang justru tidak membawa kalian kepada keadaan yang lebih membaik melainkan keadaan kalian malah menjadi semakin buruk dan tak tahu arah. Tak tahu ke mana lagi kalian melangkah. Mungkin saat itu juga kita merasa putus asa, karena apa yang kalian cita-citakan tidak terwujud. Mungkin juga kalian kecewa karena kenyaatan hidup tak berjalan lurus dengan mimpi indah yang selalu mengisi alam bawah sadar kalian saat tertidur. Hal itu tergambar dengan jelas saat vokalis Last Child menayanyikan lagu yang berjudul “Diary Depresi” saya rasa saat menulis lagu tersebut, dia mendapat tekanan bahtin yang luar biasa. Tetapi ini merupakan contoh positif yang patut ditiru karena ia mengekspresikan perasaannya melalui sebuah karya seni yang bisa dinikmati semua orang. Tentunya sebagai pendengar kita harus bisa mengerti makna yang disampaikan oleh sebuah  yang kita dengar.
Ya saya rasa pasti ada pembelaan dari kalian yang merasa tidak melakukuak hal-hal diatas. Saya menghargai hal itu karena kalian mengambil keputusan yang tepat untuk berbagi penderitaan yang kalian hadapi dengan keluarga, teman atau sahabat karib. Intinya, kalian semua tak ingin untuk menaggung beban itu sendirian bukan? Saya percaya, Tuhan telah menyediakan seseorang bagi kita unutk mendengarkan setiap keluhan yang kita alami dan akan menyediakan solusi yang tepat untuk kita semua. Jadi, jangan pernah untuk mengandalakan diri kalian sendiri. Ingatlha, kita semua bukanlah sebuah pulau seperti kata pepatah “life doesn’t like an Island”
Di antara semua hal itu, yang menjadi bagian tersulit ialah saat kita membicarakan tentang “CINTA”. Sebuah kata yang sangat sederhana tetapi memiliki arti dan pengaruh yang besar di dalam setiap kehidupan yang kita alami. Mampu menghidupkan semangat kita yang pudar menjadi berkobar kembali laksana si jago merah tetapi terkadang cinta juga bisa membuat kita tenggelam dalam kesedihan yang sangat mendalam dan membawa kita dalam ruang kehampaan. Apa lagi jika seseorang yang kita harapakan lebih memilih orang lain dibandingkan dengan kita sendiri atau dia ternyata hanya sekedar mengumbar jani-janji palsu. Mungkin juga salah menggunakan kepercayaan yang telah kita berikan kepadanya atau kita hidup dalam kebohongan bersama dengan dia sebelum kita mengenal wajah di balik topeng yang selama ini ia pakai untuk mengelabui kita dari segala rencana jahat yang telah ia susun dengansangat rapaih, Pasti ada kekecewaan yang sangat luar biasa kepada orang yang telah kita percaya untuk nantinya menjadi pendamping hidup kita kelak. Mungkin juga kita aka bertanya “mengapa semua ini terjadi pada saya? Mengapa kamu tega berbuat demikian? Apa kamu tidak peduli dengan aku? Apakah saya ditakdirkan menerima semua ini?” Kita akan bertanya sendiri di dalam hati kita dan tentunya kita tak akan tahu apa jawabannya jika kita tak merenungkan dan mencari tahu jawaban itu.
Pada kenyataannyanya, jika kita mengalami sakit karena cinta kita biasanya akan menyalahkan yang lain atau istilah yang lebih keren untuk digunakan adalah “Blame others” kemudian mulai muncul akar pahit di dalam hati kita tanpa kita sadari. Perlahan mulai mengakar di dalam hati kita. Kini kita suka membandingkan kehidupan orang lain dengan diri kita dan mulai mengasihani diri kita sendiri. Mulai pesimis dengan hidup dan seakan kita tidak memilik tujuan hidup yang sesungguhnya. Menurut saya ini merupakan respon hati yang salah terhadap sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Saya tahu bahwa kita memang mengalami kesusahan saat itu juga, kemudian pendertiaan kerap kali muncul dalam bayang-bayang kita. Menghantui kita kemana pun kita pergi. Menghidupkan kembali memori-memori indah yang pernah terekam bersama dengan orang yang kita cintai sehingga membuat kita menjadi lemah dan seakan-akan kita berpikir bahwa kita tak bisa hidup tanpa dia. Kita tak bisa melupakan dia.
Atau yang lebih parahnya lagi kita malah menyalahkan Tuhan karena telah membiarkan itu terjadi kepada kita. Sebenarnya kita harus bersyukur kepada Dia, bukan mengeluh dan mengeluarkan kata-kata yang tak pantas kepada-Nya. Kita patut bersyukur karena Dia telah menegur kita dari keputusan yang kita ambil karena jalan yang kita tempuh akan membawa kita kepada kehancuran. Tetapi banyak dari kita juga yang mengabaikan hal ini. Banyak yang tak menghiraukanya, tak peduli dengan peringatan yang kita dapatkan. Padahal ini akan menuntun kita pada kebahagiaan yang seharusnya kita nikmati.
Apakah kalian pernah berpikir dengan makna “Blessing in disguise?” ya, artinya hikmah di balik sebuah peristiwa. Apakah kalian meyadari hal itu seteah kalian merenungkan setiap kejadian yang pernah terjadi? Kalu belum, mari kita mulai belajar untuk berpikir positif. Menilai sesuatu bukan hanya dari sudut pandang tertentu saja.open mind! Buka wawasan kita, berpikir jernih dan rasional. Jangan hanya mengandalakan emosi saja yang kalau tak bisa dkontrol malah akan memnbahayakan diri kita sendiri. Pemikiran kita seharusnya tak menjadi sempit. Jangan hanya mau berdiam diri tanpa melakukan tindakan perbaikan. Saya lebih menghargai orang yang mau berusa dari pada yang hanya bisa memberikan motivasi untuk orang lain tetapi tidak melakukan apa yang telah ia samapaikan.
 Pertanyaan selanjutnya, apa yang harus kita lakukan sehingga kita bisa menjalani hidup seperti biasanya lagi? Ya, saya akan membagikan sedikit “Advice”  kepada kalian semua. Saya harap kalian bisa mengikutinya.

  1. Mengucap syukur dan Berserah selalu kepada Tuhan. Mengapa demikian? Karena Tuhan yang memelihara hiduomu. Apaka kamu pernah menyadari bahwa kalaina masih bisa bernafas sampai detik ini karena kemurahan dari Tuhan? Apapun yang kalian alami dalam hidpu, serahkan itu kepda Tuhan yakin dan percaya bahwa Tuhan sanggup memberikan kekuatan kepada kita untuk melewatinya. Janagn sekali-kali bergantung kepda hal yang lain karena itu sama sekali tidak membuat hdupmu berubah. Hanya akan menghilahkan kesadarana kita sejenak dan di saat kita terbangun, kita menyadari bahwa kita masih di dunia yang sama. 
  2. Ingatlah pertolongan Tuhan di masa lalu. Apakah kalian masih ingat? Pernahkah kalian sadari bahwa Tuhan selalu meolong kita saat kita mengalami kesulita? Di saat kita lemah maka kuasa Tuhan menjadi nyata di dalam kehidupan kita. Percayalah bahwa Tuhan juga akan menolong kalian. 
  3. Ingatlah janji Tuhan kepada kita. Tuhan telah menyediakan yang terbaik bagi kita. Mungkin saat ini kita tak mendapatkan apa-apa tetapi Tuhan telah mempersiapkan seseorang, yang terbaik bagi kita. Kita tak akan pernah kecewa dengan pemberian yang berasal dari Tuhan. Tetapi apakah kita bisa bersabar dan menunggu sampai hal itu bisa terjadi? Menunggu merupakan sesuatu hal yang tidak mengenakkan, tetapi jika kita menunggu dengan setia maka kita akan mendapatkan apa yang telah Tuhan berikan pada kita.
  4. Kuatkan dan tegukanlah hatimu. Jangan pernah berkecil hati. Hidupmu harus tetap optimis. Jangan mudah jatuh dengan hal-hal duniawi. Jangan pernah khwatir dengan kehidupan yang akan kalian jalani. Berjalanlah bersama-sama dengan Tuhan maka Tuhan akan menunttun kita kepda kebahagiaan yang sejati. Jangan pernah menyerah dengan kenyatan hidup. Jika kenyaatan bisa menghancurkan mimpimu mengapa tidak sebaliknya? Buktikanlah bahwa mimpi kecilmu mampu mengubah kenyataan hidupmu kelak.
Jadi semuanya mengingktakan kita kepada Sang Penguasa. Karena Dia yang mepunyai kuasa atas seluruh makhluk ciptaaan-Nya. Mungkin kita pernah berpikir Tuhan tidak adil dan jaha. Tapi sebenarnya tidak. Ia tak pernha meninggalkan kita tetapi kita sendiri yang meninggalkan Dia. Mungkin juga pengalam kelam Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita sehingga kita selalu berharap kepada Dia. Apakah kalian masih ingin merasakan kehangatan cinta yang sesungguhnya? Carilah Tuhan dalam hidupmu. Mendekatlah selalu kepada Dia, dan serahkanlah seluruh hidupmu bersama dengan Dia. Maka dia akan menunjuka kelimpahan kasih-Nya kepda kita semua. Kita akan tahu begitu besar anugerah yang telah ia berikan dalam hidup kita dan akhirnya kita akan terlelap dalam dekapan cinta-Nya yang luar biasa. Jika kita telah mencintai Tuhan dalam hidup kita, ktia juga akan mencintai pasangan hidupkita sama seperti Tuhan mencintai kita semua.
Sekian dulu untuk saat ini. Sampai ketemu pada tulisan-tulisan saya selanjutnya. Kiranya tulisan ini membwa dampak dalam kehidupan setiap orang yang mebacanya.

TUHAN MENYERTAI KITA SEMUA :)