Rabu, 21 Maret 2012

CERITA TENTANG CINTA

CINTA, KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN DAN KEGEMBIRAAN

            Alkisah, di suatu pulau kecil tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kekayaan, Kecantikan, Kesedihan, Kegembiraan, dan sebagainya. Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun, suatu ketika datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu, air semakin naik membasahi kaki Cinta.
            Tak lama berselang, Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. “Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. Lalu apa jawab Kekayaan?
            “Aduh, maaf Cinta!” kata Kekayaan, “Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagi pula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.” Lalu Lekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan Cinta.
            Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.
“Kegembiraan! Tolong aku!” teriak Cinta. Namun apa yang terjadi? Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tuli. Ia tak mendengar teriakan Cinta.
Air semakin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama kemudian lewatlah Kecantikan! “Kecantikan! Bawalah aku bersamamu! Teriak Cinta. Lalu apa jawab Kecantikan? “Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini,” sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Cinta mulai menangis terisak-isak. Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan aku?
Saat itu lewatlah kesedihan. Lalu Cinta memelas, “Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,” kata Cinta. Lalu apa kata Kesedihan, “Maaf, Cinta, aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja…,” sambil terus mengayuh perahunya.
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. Cinta terus berharap kalau dirinya dapat diselamatakan. Lalu ia berdoa kepada Tuhan. “Oh, Tuhan, tolonglah aku, apa jadinya kalau dunia tanpa aku, tanpa Cinta?”
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!” Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua reyot berjanggut panjang putih sedang mengayuh perahunya. Lalu, cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Kemudian, di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta  dan segera pergi lagi.
Pada saat itulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. “Oh, orang tua tadi? Dia adalah “Waktu”, kata orang itu. Lalu Cinta bertanya “Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku,” Tanya Cinta heran.
“Sebab,” kata orang itu, “hanya Waktulah yang tahu berapa nilai sebuah Cinta.







CINTA,  KEKAYAAN DAN KESUKSESAN

Suatu ketika ada seorang wanita kembali pulang ke rumah dan melihat ada ketiga orang pria berjanggut  sedang berada di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata, “Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam. Mungkin aku punya sesuatu untuk mengganjal perut..”
Pria berjanggut itu balik bertanya, “Apakah suami Anda sudah pulang?”
Wanita itu menjawab, “Belum, dia sedang keluar.”
“Oh, kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami Anda kembali,” kata ketiga pria itu.
Sore harinya, saat kelurga itu berkumpul, sang istri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata kepada istrinya, “Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.”
Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam
“Maaf, kami semua tidak bisa masuk bersama-sama,” kata ketiga pria itu hampir bersamaan.
“Lho, kenapa?” Tanya wanita itu keheranan.
Salah seorang pria itu berkata, “Nama dia Kekayaan,” katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, “Sedangkan yang ini bernama Kesuksesan,” sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. “Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang coba Tanya pada suamimu, siapa di antara kami yang boleh masuk ke rumahmu?”
Wanita itu masuk ke dalam dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. “Oh, menyenangkan sekali. Baiklah kalau begitu, coba ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.”
Istrinya tak setuju dengan piihan itu. Ia bertanya, “Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Seperinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita.”
Ternyata anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. “Bukankah lebih baik mengajak Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta.”
Suami istri itu setuju dengan pilihan buah hati. “Baiklah, ajak masuk Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Cinta menjadi teman santap malam kita.”
Wanita itu kembali keluar dan bertanya kepada ketiga pria itu. “Siapa di antara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk ke dalam, tapi kenapa Anda ikut juga?”
Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. “Kalau Anda mengundang Kekayaan atau Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena anda mengundang Cinta, maka kekayaan dan kekuaasaan akan ikut selalu bersamanya. Di mana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksean juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Hanya Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan jalan kebaikan, jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar