IT’S SO HARD
Malam ini akan menjadi malam yang sulit
bagiku sayang. Aku tak tahu harus berkata apa lagi. Hanya bisa pasrah dengan
keadaan yang ada sayang. Dirimu tak pernah terlepas dari pikiran ini. Hatiku
galau saat mendengar itu. Ya, mau bagaimana lagi? Inilah kenyataan yang harus
dihadapi. Awalanya aku sangat senang sore itu. Waktu kau dan aku bisa berduaan,
jalan bersama-sama. Tapi kini yang kurasakan malah sebaliknya. Aku sedih sekali
sayang. Sungguh hati ini tersiksa jika tak bisa lagi saling komunikasi. Aku
hanya bisa menatap lampu di kamarku dengan tampak samar-samar dalam pandanganku.
Diri ini sebenarnya sudah mengantuk berat, tapi mata ini tak bisa untuk
tertutup. Ya, itu karena pikiranku ini masih tertuju pada dirimu sayang.
Ku ambil pesawat genggam milikku dan
ku lihat fotomu di layar. Aku hanya bisa tersenyum kecil saja, tapi sebenarnya
tidak. Ku sapa dirimu dengan jemari-jemari ini. Detak jarum jam terdengar begitu
kuat sekali di telinga bersama para jangkrik yang bernyannyi riang di luar sana.
Memecah kesunyian malam ini yang ku rasa.
Inilah resiko yang harus diterima.
Walau berat hati tapi akan kucoba tuk lewati. Banyak sekali hal baru yang telah
ku alami bersama dirimu sayang, “I think you’re the first one”.
Waktu yang telah kita habiskan bersama membuatku semakin cinta dan sayang pada
dirimu. Rasanya ingin bertemu denganmu setiap waktu. Aku hanya mau melihat
senyum di wajahmu dan tak mau melihat air matamu jatuh membasahi wajah cantikmu
sayang. Akan ku lakukan apa saja, jika semua itu membuatmu bahagia. Sehari tak
jumpa dengan dirimu membuat ku rindu. Sering sakali kau menjadi penghias
tidurku di kala malam datang menjemput. Aku mau tetap untuk mempertahankan
hubungan dengan dirimu sayang. Ku hanya bisa berdoa kepada Tuhan, agar hubungan
ini tak berakhir. Jangan menurut kehendakku, melainkan menurut kehendak-Nya.
Biarlah Tuhan yang mengatur semuanya. Kita hanya bisa menjalaninya saja. Karena
ku tahu, apa yang Tuhan rencanakan selalu indah pada waktunya.
Ku masih ingat kejadian di mana kita
pertama kali bertemu. Tak akan pernah ku lupakan, karena baru perteama kali ku
berkenalan dengan cara itu sayang. Ku sempat kaget saat mendengar penilaian
sayang waktu pertama bertemu. Hahaha.. Lucu kalau diingat. :D
Dan
ku yakin kau masih mengingatnya juga kan sayang?
Hmm…
Ku beranjak ke ruang tamu sambil
mendengar lagu kesukaanmu. Ku ulangi terus. Ku tak bosan. Ku buka pintu rumah.
Malam ini terlihat begitu indah. Dipenuhi dengan bintang yang selalu berpijar
terang benderang di angkasa bersama dengan cahaya bulan yang turun menerangi
bumi ini. Sungguh suatu karya yang mulia dari Sang Pencipta. Tapi sungguh
berbanding terbalik dengan apa yang kurasakan saat ini sayang.
Hati ini masih resah juga. Ku tak
tahu harus berbuat apa. Haripun semakin larut, tapi ku belum juga bisa
tertidur. Hampir saja aku terpeleset saat hendak kebelakang! Sungguh bego diri
ini. Meja yang begitu besar tak bisa ku lihat lagi. Seakan pandanganku sekejab
menjadi buram. Bodoh! Bodoh! Ku slaahkan diriku sendiri.
Ku duduk kembali sambil memegang
kepalaku sendiri. Ku coba tuk tenangkan hati ini. Ku coba tuk buat diri ini
melupakan apa yang baru ku dengar. Dan akhirnya ku bisa. Perlahan tapi pasti.
Ku coba terima dengan kenyataan yang harus ku jalani sayang. Meski berat tapi ku
yakin aku dan kamu bisa melewatinya. Ku tutup kedua bola mataku. Kutangkupkan
kedua tangan ini. Dan beberapa kata terucap dari bibir mungil ini. Sejenak ku
berdiam diri, mohon petunjuk dan bantuan dari Yang Kuasa. Ku coba melirik jam
dinding, ternyata telah pukul 3 pagi. Dan aku belum tertidur juga. Ku coba tuk ikuti
saranmu sayang. Tanpa disadari, aku pun terlelap dalam tidur.
Kukuruyukk…!! Suara ayam
membangunkanku. Ternyata sudah pagi. Ku bangun tapi rasa kantuk masih melekat
pada diri ini. Ku paksa tuk membuka kedua bola mataku yang masih sangat berat
untuk melihat keadaan di sekelilingku. Perasaanku padamu masih akan tetap sama.
Meski utnuk sementara tak akan ada komunikasi antara kita berdua. Tapi yakinlah
sayang, ku akan tetap bertahan dengan apa yang telah ku pilih. Dan ku yakin,
kaulah pilihan hatiku. Jangan kau khawatir, karena ku kan setia tuk menanti
dirimu sayang. Ku selalu berdoa, biar Tuhan selalu menjagamu sayang dan selalu
buat dirimu tersenyum.
Kini ku masuk di hari yang baru. Tak
lupa ku panjatkan syukur kepada Tuhan atas nafas kehidupan yang masih
diberikanNya padaku. Ku rapikan tempat tidurku kemudian pergi membersihkan
diri. Ku siap untuk hadapi hari ini. Tetapi, seperti ada sesuatu yang hilang di
hari ini. Sesuatu yang terasa gajil bagiku sayang. Ya, betul sekali! Tak ada
lagi namamu di layar hp ini yang selalu membangunkanku di setiap pagi, yang
selalu mengingatkanku, yang selalu menyapaku. Tapi, sudah bisa ku terima.
Ku sangat senang berjumpa dengan
dirimu. Dirimu kini memberi warna tersendiri dalam hidupku. Dulu, ku
memalingkan diri dengan yang namanya cinta. Tapi hadirmu telah mengubah
segalanya sayang. Hari-hariku selalu ditemani oleh dirimu. Namun di saat ini,
aku akan jalani hari seperti dulu lagi. Seperti sebelum ku mengenal dirimu ,yang
penuh dengan kejenuhan dan kesepian yang terus melanda diri ini. Semoga hal ini
cepat berlalu sayang, biar kita bisa seperti dulu lagi. Bisa saling berbagi
dalam suka maupaun duka. Bisa melukis hari-hari kita sendiri. Dan lukisan itu
akan selalu ku ingat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar