Tahun
ini seharusnya merupakan tahun terakhir bagiku untuk menempuh pendidikan di
perguruan tinggi, bersama dengan teman-teman seangkatan. Aku menyadari bahwa
hal itu tak bisa terjadi. Herannya, aku tidak merasa sedih sedikitpun, padahal
aku sering bertanya-tanya di dalam hati apa yang akan aku rasakan jika hari itu
tiba. Hari di mana aku akan melihat semua teman-temanku bersuka ria karena
kelulusan mereka. Berjabatan tangan sambil tersenyum semringah kepada semua
orang. Bersyukur bahwa apa yang menjadi impian mereka dapat terwujud. Melompat dengan
girang sambil tak henti-hentinya disusul dengan ucapan-ucapan kebahagiaan. Aku ikut
merasakan kebahagian mereka juga. Tak peduli mereka peduli denganku atau tidak.
Teman-temanku
telah melalui banyak hal, sedangkan aku baru saja memulainya. Aku tak
menyalahkan siapapun. Aku tahu ini telah ditentukan Tuhan di dalam kehidupanku.
Masing-masing orang mempunyai jalan hidup yang berbeda-beda. Dan aku harus bisa
memahami hal tersebut. Aku juga tak menyangka bahwa aku masih bisa mengecap
pendidikan sekarang ini. Aku sangat mensyukurinya, karena di luar sana masih
ada orang yang harus berjerih lelah menyekolahkan anaknya. Jangankan itu, untuk
makan sehari saja mereka harus berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkannya. Semua
peristiwa ini membuatku semakin menyadari bahwa tak ada yang perlu disesali. Terus
berpikir positif dan ciptakan kesempatan untuk bisa meraih semua keinginan kita
selama ini. Seperti kata pepatah “Di dalam ranjau kehidupan, kita harus siap
kehilangan kedua kaki kiita. Selalu ada hikmah di balik sebuah peristiwa
(Blessing in disguise)
Dulu
aku sempat berpikir, aku tak akan pernah melanjutkan kuliah lagi. Aku lebih
memilih untuk bekerja, membantu ayahku dalam menyekolahi keempat adikku. Karena,
jika aku memaksa kehendakku, maka kondisi keluargaku akan semakin memburuk. Aku
tak mau hal itu terjadi. Meskipun hal ini merupakan kehendak terbesar dalam
hidupku, aku berusaha untuk merelakannya. Tetapi, ternyata Tuhan tidak
membiarkan aku menderita. Dia membuat impian menjadi nyata. Aku sungguh
berterimakasih kepada-Nya. Bahkan memmberika sesuatu yang tak terpikirkan
olehku sebelumnya. Sungguh di luar dugaanku.
Segala
sesuatu yang ku khawatirkan tentang hal buruk yang akan menimpa diriku tak
pernah terwujud. Bahkan peluang terjadinya peristiwa tersebut sekitar 0,1%. Tak
seharusnya aku memikirkan sesuatu yang belum terjadi. Mengapa aku harus
khawatir sendagkan Tuhan selalu menjaga dan mengawasiku selama2 4 jam,
non-stop. Bahkan Dia selalu mengawasiku di manapun aku berada.Tetapi aku juga
harus tetap berjaga-jaga di dalam hidup. Jangan sampai aku lengah. Karena aku
tak akan tahu kapan pencuri itu datang.
Aku
sering berhadapan dengan pilihan-pilihan yang sulit di dalam hidup, di mana aku
menginginkan agar kedua boleh ku lakukan. Tetapi kenyataannya tak seperti yang
aku harapkan. Life is a choice, you must choose one of them, isn’t it? Dan di
saat seperti itu aku diajarkan bagaimana mengambil sebuah keputusan yang bijak,
melihat apa yang menjadi prioritas di dalam hidupku. Jangan sampai hal itu
merupakan sesuatu yang akan menghentikan langkahku.
Dari
semua peristiwa ini aku sadar bahwa hidup tak boleh disia-siakan. Waktu tak
boleh dibiarkan berlalu begitu saja. Ada banyak hal yang belum terpahami
olehku. Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab. Semua itu mengajarkan aku untuk
terus mencari tahu. Aku bukan seorag yang “kepo” tentang hal-hal yang tak
berguna. Aku senang mencari tahu kebenaran-kebenaran yang masih tersembunyi di
balik dunia yang begitu indah ini. Aku merasa tertarik untuk mengungkapkan
hal-hal yang belum dipahami banyak orang. Semakin aku mencari, maka aku selalu
mendapatkan hal-hal baru. Hal-hal yang tak mungkin didapatkan oleh orang lain
yang hanya berpangku tangan. Setidaknya berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang
lebih.
Selama
kita masih diberi kesempatan untuk menikmati kehupan ini, isilah hari-harimu
dengna melakukan kebaikan, karena kita tidak tahu hari penghakiman akan tiba. Jangan
kita mengahbiskan waktu kita dengan sesuatu yang tak mempunyai manfaat. Belajarlah
untuk bisa menhitung hari-hari ini, karena hari-hari aka semakin jahat terhadap
kita. Ingatlah bahwa apapun yang kita lakukan di dunia ini, kita aka
mempertanggungjawabkannya kelak di hadapan Tuhan yang memberikan kehidupan bagi
seluruh makhluk ciptaanya. Ingatalah Tuhan dalam segala aktivitasmu. Jangan pernah
kita melupakan-Nya. Serahkanlah segala sesuatu yang akan terjadi di dalam
hidpumu, maka Dia akan memelihara kamu seumur hidupmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar